Pare yang bernama latin Momordica
charantia merupakan jenis sayuran dari dataran rendah. Pare memiliki rasa yang
khas yakni pahit-pahit namun sedap, maka dari itu banyak sekali masyarakat yang
menyukainya. Pare sendiri biasanya diolah menjadi tumisan atau sayur. Bentuknya
bulat lonjong sebesar mentimun, berwarna hijau pucat maupun kuning, bertektur
kulit tidak rata serta berbintil-bintil. Tanaman pare mudah tumbuh dimana-mana.
Namun, biasanya area dengan ketinggian 1 – 1.500 meter dpl merupakan daerah yang
cocok untuk budidaya pare.
Benih
Bagi anda yang berminat memulai budidaya pare, entah itu untuk dikonsumsi sendiri
maupun dijual, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Yang pertama
adalah masalah benih pare. Kebutuhan benih per hektarnya adalah 5-7 kg, ini
sudah dengan sulaman. Sementara macam-macam pare yang banyak dibudidayakan dan
disukai masyarakat diantaranya:
• Pare Gajib
Pare jenis ini kulit buahnya memiliki
bintil yang besar, warna buahnya putih agak kekuningan dengan panjang kira-kira
30 – 50 cm serta agak ramping. Untuk berat buahnya sekitar 250-500 gram.
• Pare Hijau / Pare Ayam
Buahnya pendek, kecil, warna buahnya
hijau, rasanya pahit, dan bijinya banyak. Pare jenis ini bisa tumbuh serta
berbuah tanpa memerlukan adanya perambatan.
• Pare Taiwan
Pare jenis ini asalnya dari Taiwan,
bentuk buahnya lonjong, besar dan agak bulat, warna buahnya putih kehijauan,
kulitnya tak berbintil, serta rasanya tak terlalu pahit.
Penanaman
Penanaman pare dilakukan di bagian atas
gulatan-gulatan yang memiliki lebar 1,5-2,5 m, sementara panjangnya disesuaikan
dengan lahan yang ada. Untuk jarak tanamnya sendiri adalah kira-kira 1 meter.
Setelah biji tumbuh dan menampakkan 2-3 daun, selanjutnya berikan ajir (tutus).
Untuk rambatan tanamannya, buatlah patok dari bahan bambu.
Pemeliharaan
• Penyulaman
Biji pare yang tak tumbuh harus segera
disulam supaya tidak tertinggal jauh perkembangannya dari tanaman yang lain.
Penyulaman bisa dilakukan dengan menggunakan bibit atau biji.
• Penyiangan
Dikarenakan jarak tanam yang terlalu
lebar, pertumbuhan gulma menjadi lebih banyak dan cepat sehingga penyiangan harus
secara rutin dilakukan. Penyiangan bisa dilakukan dengan mencabuti gulma serta
dilanjutkan pendangiran supaya tanah gembur.
Pemangkasan
Pemangkasan bisa dilakukan 2 kali yakni
ketika tanaman berusia 3 minggu supaya tunas bisa tumbuh melebar. Sementara
pemangkasan berikutnya dilakukan ketika umur tanaman menginjak 6 minggu dengan
cara membuang cabang tua dan yang baru tumbuh, serta cabang rusak dan daun
kering.
Pemupukan
Pupuk kandang diaplikasikan bersamaan
dengan pengolahan tanah berdosis 10-15 ton/hektar, sementara pupuk NPK
diaplikasikan sesudah tanaman tumbuh yakni 20 gram per tanaman.
Pembungkusan buah
Guna melindungi buah pare dari lalat
buah, sebaiknya bungkus buah menggunakan plastik tipis, kertas koran, maupun
plastik hitam. Proses pembungkusan bisa dilakukan semenjak buah masih berukuran
kecil.
Hama serta penyakit
Jarang sekali ditemukan serangan hama
dan penyakit pada tanaman pare. Namun ada beberapa hama yang sering ditemukan
pada tanaman pare:
• Lembing atau oteng-oteng yang sering
menyerang daun pare. Langkah pengendalian hama ini dilakukan dengan menggunakan
pestisida.
• Siput terkadang juga menyerang tanaman
di malam hari. Untuk pengendaliannya biasanya diberikan insektisida.
• Lalat buah terkadang juga menyerang
bagian buah, sehingga kualitasnya rendah atau menjadi busuk. Langkah
pengendaliannya bisa dilakukan dengan cara membungkus buah dengan plastik atau
kertas koran.
• Penyakit embun bulu juga sering
ditemukan, penyebabnya adalah jamur jenis Pseudoperonospora Cubenesis. Serangan
jamur ini menyebabkan bercak-bercak kuning pada daun. Jika serangan hebat
biasanya dapat membuat tanaman mati. Langkah pengendaliannya bisa dilakukan
melalui pengaplikasian fungisida.
Panen
Panen pertama bisa dilakukan setelah 2
bulan penanaman. Pare yang enak untuk dikonsumsi adalah yang belum terlalu tua
benar dan alur keriput beserta bintil-bintilnya masih nampak agak rapat.
Panjang pare jenis Gajib yang cocok dikonsumsi kira-kira 25-30 cm, sementara
pare hijau sepanjang 15-20 cm. Pemetikan buah pare dilakukan dengan cara
memotong buah pada bagian atas pembungkus menggunakan gunting atau pisau.
Usahakan ketika menumpuk buah pare agar tidak terlalu banyak, sebab pare mudah
sekali lecet sehingga mempengaruhi kualitas. Begitu juga ketika mengangkut buah
usahakan wadah tak menyebabkan banyak guncangan keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar